Pengertian Ester
Struktur dan Ikatan
Senyawa ini mempunyai pusat karbonil yang membentuk sudut 120° pada ikatan C-C-O dan O-C-O. Tidak seperti amida, gugus fungsional ester bersifat fleksibel secara struktural karena rotasi antara ikatan C-O-C mempunyai rintangan yang rendah. Fleksibilitas dan kerendahan polaritas mempengaruhi sifat fisiknya. Senyawa ini cenderung tidak kaku (sehingga mempunyai titik leleh rendah) dan lebih volatil (titik didih rendah dan mudah menguap) daripada amida yang rantai karbonnya sama panjang. pKa hidrogen alfa senyawa ini adalah sekitar 25.
Contoh
Ester dengan berat umumnya digunakan sebagai parfum dan beberapa ditemukan pada minyak dan feromon. Ester bukanlah hal yang sulit untuk ditemui sehari-hari. Ada beberapa senyawa ini yang mudah dijumpai, contohnya adalah senyawa isoamil asetat. Isoamil asetat adalah senyawa yang terkandung pada buah pisang yang berfungsi sebagai pembentuk aroma. Isoamil asetat sekarang diproduksi secara massal sebagai esen aroma pisang. Berikut adalah struktur isoamil asetat:
Contoh yang lain adalah etil sinamat (aroma kayu manis), geranil butirat (aroma ceri), metil salisilat (minyak gandapura), dan masih banyak yang lainnya.
Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak baik nabati maupun hewani merupakan perwujudan ester yang rumit dan panjang rantai karbonnya. Perbedaan antara lemak (seperti mentega) dan minyak (seperti minyak bunga matahari) adalah pada titik leleh campuran esternya. Jika titik leleh di bawah suhu ruang, maka dapat dipastikan bahwa tersebut adalah minyak. Jika titik leleh di atas suhu ruang, maka zat tersebut adalah lemak.